Selamat Datang Di Blog Mapala Sherpala

Rabu, 29 September 2010

Survival

Survival adalah suatu tindakan yang paling awal yang dilakukan oleh setiap makhluk yang hidup untuk mempertahankan hidupnya dari berbagai ancaman, survival adalah perjuangan agar tetap hidup.

Dilihat dari kondisi alam Indonesia maka pengetahuan survival ini harus disesuaikan, juga dengan iklim tropis yang ada di negara kita. Di Indonesia daerah yang akan ditemui adalah : hutan belantara, rawa, sungai, padang ilalang, gunung berapai dan lain sebagainya.

Ada beberapa permasalahan yang akan kita hadapi, yaitu masalah / bahaya yang ada di alam (bahaya obyektif), masalah yang menyangkut diri kita sendiri (bahaya subyektif). Ada beberapa aspek yang akan muncul dalam menghadapi survival:

1. Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan, dll.
2. Fisiologis : sakit, lapar, haus, luka, lelah, dll.
3. Lingkungan : panas, dingin, kering, hujan, angin, vegetasi, fauna, dll.

Ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam melakukan survival, selain faktor keberuntungan (nasib baik/pertolongan Tuhan tentunya), yaitu:

• Semangat untuk mempertahankan hidup.
• Kesiapan diri.
• Alat pendukung.

Beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menghadapi survival :
Perlindungan terhadap ancaman :

• cuaca,
• binatang,
• makanan/minuman
• penyakit

Untuk mengatasi keadaan cuaca yang dingin atau panas adalah dengan membuat bivak atau tempat berlindung sebagai sarana perlindungan yang nyaman bagi kita dari ancaman faktor-faktor alam yang ekstrim, selain itu agar badan kita tetap nyaman, usahakan selalu memakai pakaian yang kering.


 Secara umum aspek-aspek dalam kondisi survival dibagi tiga yang saling
mempengaruhi dan berkaitan yaitu aspek psikologis (panik, takut, cemas, sepi, bingung,
tertekan, bosan), aspek fisiologis (sakit, lapar, haus, luka, lelah) dan aspek lingkungan
(panas, dingin, kering, hujan).
1. Komponen pokok survival terdiri atas:
a. Sikap mental berupa hati yang kuat untuk bertahan hidup, mengutamakan akal
sehat, berpikir jernih dan optimis
b. Kondisi fisik yang fit dan kuat
c. Tingkat pengetahuan dan keterampilan
d. Pengalaman dan latihan
e. Perlengkapan berupa survival kit.
2. Langkah-langkah survival
a. Jika tersesat lakukan tindakan pedoman STOP (Seating, Thinking, Observation,
dan Planning)
b. Lakukan pembagian tugas kepada anggota kelompok
c. Tetap berusaha mencari pertolongan
d. Hemat terhadap penggunaan makanan, minuman dan tenaga
e. Hindari dan jauhi masalah-masalah yang mungkin timbul yaitu dari diri sendiri,
orang lain dan alam.
3. Kebutuhan dasar survival
a. Air
Syarat-syarat fisik air bersih yang layak untuk diminum adalah tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Sumber air antara lain mata air, sungai, air
hujan, embun, tumbuhan (rotan, pisang, lumut, akar gantung, kantung semar), hasil
kondensasi tumbuhan dan air galian tanah.
b. Makanan
Saat sumber makanan yang dibawa semakin berkurang, kita dapat
memanfaatkan sumber makanan dari alam berupa flora (tumbuhan) dan fauna
(hewan). Bagian tumbuhan yang dapat dimakan adalah buah, batang, daun dan akar
(umbi). Hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi tumbuhan:
– Hindari tumbuhan berwarna mencolok
– Hindari tumbuhan bergetah putih, kecuali yang sudah dikenal aman dimakan
– Mencoba mencicipi sedikit atau mengoleskan ke kulit. Biasanya tumbuhan yang
berbahaya akan menimbulkan efek gatal, merah dan panas pada tubuh.
– Variasikan makanan yang dimakan untuk menghindari akumulasi zat yang
mungkin buruk bagi kesehatan
– Jangan memakan tumbuhan yang meragukan untuk dimakan.
Hampir semua unggas dan ikan dapat dijadikan sumber makanan, begitu juga
dengan beberapa jenis serangga, reptil dan mamalia. Kendala utama untuk
mendapatkan hewan-hewan liar tersebut adalah cara menangkapnya. Oleh karena itu
perlu membuat perangkap (trap) untuk mempermudah menangkap hewan liar
tersebut.
c. Shelter
Shelter adalah tempat perlindungan sementara yang dapat memberikan
kenyamanan dan melindungi dari keadaan panas, dingin, hujan dan angin. Shelter
dapat menggunakan alam yang ada seperti gua, lubang pohon dan celah di batu
besar. Selain itu dapat dibuat dari tenda, plastik dan ponco atau menggunakan bahan
dari alam seperti daun-dauanan atau ranting.
d. Api
Api berguna untuk penerangan, meningkatkan semangat psikologis, memasak
makanan dan minuman, menghangatkan tubuh, mengusir hewan buas membuat
tanda/kode, dan merokok. Sumber api berasal dari korek api, lup/teropong,
menggosok-gosokkan kayu dnegan kayu, membenturkan logam dengan logam atau
batu.
Ada hal lain yang menentukan lamanya kita berada pada kondisi survival, yaitu
keputusan apakah kita akan menetap (survival statis) atau bergerak keluar mencari
bantuan (survival dinamis).
PENUTUP
Survival adalah berusaha mempertaahankan hidup di alam bebas dari hambatan
alam sebelum mendapatkan pertolongan. Survival terjadi karena adanya kondisi darurat
yang sulit diprediksi/diperkirakan seperti disebabkan oleh alam, kecelakaan, gangguan
satwa atau kondisi lainnya.
Persiapan dan perencanaan kegiatan adalah salah satu langkah untuk
mengantasipasi kondisi darurat yang mungkin terjadi di lapangan. Hal ini termasuk
peralatan/perlengkapan dan pengetahuan dasar mengenai survival. Namun hal yang
paling menentukan adalah faktor diri sendiri.

Untuk rekan-rekan senior atau pemula penggiat alam bebas dan pendaki gunung sebaiknya mengikuti saran saya untuk selalu menerapkan "SURVIVAL"dalam situasi dan kondisi apapun (sorry bukan bermaksud menggurui).
Definisi SURVIVAL:

S =Sadarilah situasimu sungguh-sungguh dimana kamu berada
U =Untung-malang tergantung dari ketenanganmu
R =Rasa panik dan takut harus kau kuasai
V =Vivo,artinya hidup,hargailah hidup
 I =Ingatlah selalu dimana kamu berada
V =Vakum,artinya kosong,isilah segera jangan sampai pikiran kita kosong
A =Adat istiadat setempat harus kau tiru(jangan sembrono)
L =Latihan dan belajarlah selalu(terutama ilmu tentang mendaki gunung)

Sekali lagi ini adalah sebagai bahan pembelajaran dan perenungan untuk rekan-rekan semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar